Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Dia Adalah Marsinah
kucuran keringat penuh darah menetes deras dari tubuhmu
kau bergelut dalam kungkungan kabut kegelapan penindasan
dirimu bagaikan detak waktu penjemput ajal bagi penguasa
marsinah, nasib buruh dan kaum perempuan terus menerus kau lontarkan
berikan hak kami Tuan..... begitulah ucapmu
bengan penuh gairah kau pimpin gelombang aksi massa
lantang suaramu menggelegar,
mengobarkan api semangat yang telah lama padam
oh marsinah, kau terus berhadapan dengan moncong moncong senjata
dari setiap sudut sudut kota,
sampai ke pelosok desa intel intel itu membuntuti setiap pergerakanmu
lantas, dirimu entah berada dimana kala itu
tak ada rasa takut sedikitpun dalam jiwamu
gelora semangat terus memompa para kaum buruh yang haus akan haknya
pergerakan mu semakin liar melahap penindasan itu
tak sia sia perjuangan mu. oh marsinah......
semangatmu akan terus hidup dan suaramu akan lebih lantang dari dalam tanah."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.