Selamat menikmati puisi di bawah ini:
DEKAP NEGERIKU
Karya : Nurfajar Alamsyah
Belum tampak redum merenung bumi
Seberkas haru pun terbalut mentari
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh arti
Hangatkan dahaga yang sendu merayu sunyi
Kepunyaan siapakah ibu pertiwi ini jika kamu mengetahui?
Tanahnya membentang pesona dan saksi bisu perjuangan kami
Biarpun peluru penjajah menembus relung sanubari
Kan tetap kuagungkan asmah dan panji-panji Illahi
Dia hamparkan alam ini dan menjadikan gunung-gunung menurut ukuran
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan
Sesungguhnya hati kami telah mati dijajah oleh seribu kebohongan
Lalu sumpah manakah lagi yang engkau dustakan?
Cukup sudah penderitaan kami,
Tersayat-sayat kabut putih berhari-hari.
Biarkan kami tetap merdeka membesarkan anak-anak negeri
Menyadarkan kebersamaan meski jarak bersikukuh hingga waktunya nanti
Relakan kalbu kami meneruskan sinarnya
Selayaknya kilau cahaya menyuarakkan syahdunya
Menggumpal di ufuk dan tetap berpegang teguh pada Firman-Nya.
Karena engkaulah tempat ku berlabuh berjuta gelora atma.
Marjanji Aceh, 2 September 2021
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.