Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"CORONA VIRUS
Sekarang Ini Dunia Rapuh.
Tempat Berteduh Dikatakan Kumuh.
Bukan Masjid,gereja,pura,maupun Vihara.
Yang katanya Ditutup Sementara.
Namun Terus Diperpanjang Waktunya.
Hari - hari ini penuh Kekhawatiran.
Dimana Doa Terbaik Sudah Dipanjatkan
Bekerja,Belajar,Dan Ibadah sudah
Dirumahkan.
Kini Tinggal Menunggu Nasib Baik Penuh
Harapan.
Yaa... Tuhan..Hanya Engkaulah Maha Penolong.
Kami Hanya Bisa Berdoa Memohon.
Agar Bumi Ini Cepat Tertolong.
Musibah Ini Datang Menyelimuti Kalbu
Manusia.
Insan Yang Bingung Dengan Jiwa
Mengembara.
Menangis,merintih kehilangan Yang Dicinta
Saat Ini Siapa Yang Mampu Bertahan.
Ialah Yang akan Menjadi pemenang.
Tidak Hanya Satu Orang Yang Merasakan.
Dimana Yang Katanya Vaksin Bisa
Menyelamatkan.
Namun,itu Bukan Kepastian
Sudah Segala Cara Diupayakan
Hanya Tuhan Yang bisa Menyembuhkan
Kepada Para Garda Terdepan,terimakasih Atas Ketulusan.
Dan Atas Upaya Yang penuh Resiko Dan Pengorbanan.
Kepada Para Relawan,Trimakasih Atas Pengabdian.
Akhirnya, Hanya Kepada Allah jugalah Kami Meminta Pertolongan.""
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.