Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Angan Yang Terkubur
Karya Fadhil Armada
Riuh mandung bergemuruh.....
Menyambut suasana embun menetes
Sang Angan yang terlelap
Terbangun, menggapai sorot sang baskara
Daku....
Sang Gerak arus pengusung arah
Kembali menebar kasih tuk sang Anganku
Tak henti berkalimat dalam hati
Menaruh asa akan kala nanti
Semua telah mustaid
Waktunya angan menuju maktab
Namun kali ini,kenapa firasat kalbu tak ingin ia pergi?
Tetapi apa daya, maslahat lah yang menuntutnya
Ditengah keheningan fajar
Kring..!! Kring..!! Kring....!!
Dering telepon berujar
Ada apa? Siapa?
Tak disangka dan tak terlintas dinaluriku
Rintih mengabari angan telah kembali
Menghadap sang penguasa jagat raya
Tubuh mungil telah berubah jasad yang berlinang darah
Gegara terantuk kuda besi yang melaju tak terkendali
Dikembalikan untuk dikebumikan
Menangis....Menjerit....
Sesak......Perih.....
sedih......
Tak bisa terpisahkan, dari aku sang arus
yang amat menyayanginya
Apa salah dan dosanya!?
Mengapa batara begitu kejam padanya!?
Kenapa bukan aku saja!?
Sorak itu terus terucap dariku
Sedihnya seorang ibunda kini harus aku terima
Mengantarkan sang buah hati menuju tempat tenangnya
Dan Kini...
Sang angan bertolak jauh meninggalkanku
Pepujan hati yang selama ini jadi pelipurku
Harus terkubur bersama sejuta hasrat dan asa
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.