Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Rintik Hujan
Setetes air turun tanpa arahan
Membawa kembali luka yang amat mendalam
Menabur kasih, menyirat luka, lalu ditinggalkan
Khayalan tawa dan duka datang bersamaan
Apakah semua akan terulang kembali?
Bersama datangnya hujan yang tak diharapkan?
Rasa itu, cinta itu, dan lara itu
Benar-benar datang
Apakah aku harus menyampaikan kepada Tuhan?
Bahwa rintik hujan yang turun tanpa arahan,
Telah membuatku jatuh terlalu dalam
Tuhan, apakah aku harus mengikhlaskan?
Mengikhlaskan dia pergi,
Dan membiarkan hujan datang
Walau kenangan itu masih menjadi angan
Mungkin benar,
Aku harus merelakan
Membiarkan hujan datang
Meski tak ada perlindungan
Terjebak di masa lalu dan menyalahkan hujan,
Adalah sebuah kesalahan
Karena yang berlalu
Hanya untuk dikenang, bukan diulang"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.