Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"SAMUDRA MUAK KETAKUTAN
Samudra muak ketakutan.
Daksa yang berguna menuntun kegelapan,
Terkurung, Terkunci.
Bersama isak yang abstrak.
Hina menjelma pemikiran akan raga yang rendah.
Ruang ingatan yang bahkan tak bisa melukis senja,
Ketakutan pun mencemari ruang baru eunoia.
Kepala yang berputar, suara berisik, juga nafas yang sesak.
Memecah hening pada malam yang sunyi.
Malam mengangkat tanda tanya dalam diri, “Hanya ada desir angin yang menemani. Sepertinya ada yang salah pada pikiranmu.”
Apakah benar? Disini riuh dan berisik akan pertanyaan bodoh.
Mengurung raga pada titik kesengsaraan batin,
Dengan menciptakan getaran yang menghilangkan keseimbangan.
Bagaimana jika besok kau hancurkan kepala berat ini?
Buang semua ruang ingatan dan melupakan hina.
Samudra muak dengan ketakutan."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.