Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Rindu untuk Bertamu
Langit menjadi kelabu menjelang sore. Dari sekian lamanya tidak saling berpapasan, akhirnya bertemu namun untuk saling bertamu. Kulihat rautmu, kulihat senja di matamu. Bukan sesal kembali yang kupandang di balik rintihan jiwa. Rasa tidak pernah tumpah lewat rinai yang terbuang. Rasa membekap senyum lesung di pipinya. Seperti berbicara lewat desau dan memandang mata kelabu di kiambang lena. Kedatangannya memang tidak disengaja, akan tetapi hilangnya akan deraan rasa bangkit dari sudut kegelapan. Meskipun menghabiskan waktu dalam kesendirian, masih berleha dalam mimpi seperti menanti esok hari.
Ketika kata-kata seperti mengiringi gerak langkahnya. Kelak akan tiba di muara cahaya. Kusemai rindu ini walau tidak bersatu Berteman dengan segala bayangnya di antara waktu yang mendekam kesunyian Senyuman mengembang ketika menatap cahaya mimpi yang dulu membuaikan hati.
Hingga tidak terasa waktu berputar begitu cepat. Padahal dulu kembali hilang seperti palung dalam luka yang terdalam. Lalu perlahan pulih dan tumbuh. Terkadang hanya berkaca-kaca, apakah akan kembali terang ataukah tertutupi awan yang hitam. Entah kenapa perasaan ini selalu benar meskipun tanpa ada rasa ingin tahu yang tinggi.
Lamongan, 24 Agustus 2021
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.