Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Nestapa
Wahai Tuan...
Puluhan tahun telah berlalu
Kemerdekaan sudah diraih lama
Namun mengapa, nasib kami masih nestapa
Wahai Puan...
Bukankan negeri ini indah tiada dua
Karya tangan Tuhan pemilik semesta
Namun mengapa,nasib kami selalu kau abaikan
Kudengar-dengar kini kau semakin kaya
Hidup penuh limpahan dengan limpahan harta
Lihatlah kami wahai puan
Kaum biasa ini semakin hari semakin sengsara
Kemana janjimu dulu?
Kau pernah bilang,kami pasti akan sejahtera
Hidup nyaman tanpa ada kesulitan
Namun nyatanya,kami harus mempertaruhkan
nyawa
Untuk tetap bertahan dalam sulitnya kehidupan
Lihatlah rakyat ini wahai Puan
Lihatlah penderitaan kami
Jangan hanya kaum berdasi itu yang kau layani
Jangan hanya orang berduit itu yang kau kasihi
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.