Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Mampir ke Museum Kampung
Mampir ke museum kampung
Aku disambut senyum lepas tetanggaku
Anak-anak tak berkasut melompat ria
Buru-buru cium pipi kiri pipi kanan
Sambil mengunyah sirih pinang
Mampir ke museum kampung
Kutemui muka-muka keriput
Seng-seng rumah coklat berkarat
Gedung sekolah terkelupas tak beraturan
Waktu berjalan dan tiada kompromi
Mampir ke museum kampung
Aku diberi jagung bose, ikan kering dan segelas kopi
Turun-temurun
Tiada yang luar biasa
Dan aku masih bersyukur karena mereka membentuk tulangku
Mampir ke museum kampung
Kudapati tembakau dan sirih pinang
Pada mulut-mulut tua
Tengah membaca mantra kerinduan akan waktu yang berubah
Kala rasa nikmat menjadi tujuan tunggal kisah hidup
Dan seorang bocah berbisik
Kapan kau kembali ke kota Kak?
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.