Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Kini Bandung terasa berbeda
Bukan lagi Bandung dengan tawa
Bukan lagi Bandung yang penuh warna
Bukan Bandung yang hangat dengan pelukmu
Di sini masih ramai
Tapi tetap terasa hampa
Masih ada nyanyian yang bersenandung
Tapi bukan kita
Bandung selalu tepat untuk mencinta
Namun kini tak lagi sama
Dan tak akan sama
Kali ini bukan soal tempatnya, tapi soal dengan siapa aku jatuh cinta
Semua akan berbeda jika bukan kamu
Setiap sejuk kota ini adalah kamu
Tenang di antara bising malam minggu jalan Riau itu cuma kamu
Kamu satu-satunya terang dalam gelap jalan Siliwangi
Juga melindungi dari copet di Asia-Afrika
Yang jadi penghibur kala lampu merah Kiaracondong
Semua sudut kota ini hanya tentang kamu
Senyummu masih membekas di relung hati
Namamu masih termaktub dalam diri
Aroma Americano milikmu juga belum kulupakan
Bagaimana Belanda?
Apa lebih indah dari kota kenangan ini?
Aku masih datang ke café rindang itu
Di sana aku masih bernyanyi tentangmu
Tapi tidak bersama petikkan gitarmu
Bandung malam ini dingin, lebih dingin dari biasanya
Di antara remang, aku duduk ditemani Americano seperti yang biasa kau pesan
Dalam pilu aku berkata soal rindu
Bercerita tentang bagaimana berat melihatmu yang semakin menjauh
Malam itu, aku ingin lari dan kembali mendekapmu
Tapi tak kulakukan
Jangan lepaskan bintang yang katanya ingin kau raih
Dan jangan terlalu cinta pada Americano-mu itu
Baik-baik di sana
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.