Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Aku di Juni 2018
Malam ini....
Petir mulai memainkan suaranya
Sayup-sayup angin ku dengar
Bulan sabit pun seolah celumit yang siap menggores tubuhku
Di malam itu
Aku mengintip di balik jendela
Sembari berfikir,apa gunanya selama ini
Apakah Tuhan tidak adil padaku?
Aku salah apa?
Mengapa aku terlahir menjadi lemah
Untuk bangkit sendiri, untuk siaga menghadapi semua ini
Aku mulai berjalan di ramai nya orang
Mereka begitu ceria penuh canda tawa
Penuh riang penuh harapan dan semangat
Aku berfikir kembali, apakah aku akan seberuntung mereka
Tentu saja jiwa ku menolak dan berkata tidak
Lemah untuk bangkit sendiri
Lemah untuk berjuang sendiri
Lemah untuk diri sendiri
Itulah diriku pada saat itu
Aku duduk di kursi taman itu
Sembari mengingat masa itu
Aku rindu senyuman mu
Aku rindu pelukan mu
Aku rindu kasih sayang mu
Aku rindu semua tentang dirimu
Andai saja ikhlas itu mudah
aku akan bangkit untuk diriku tanpamu
Andai ikhlas itu tak sulit
Aku akan kuat menopang beban hidup ku
Meski kau tak mendampingi ku
Tapi....
Sebesar apapun tangis ku
Kau tak akan kembali
Sebesar apapun teriak ku
Kau tak akan mendengarnya
Hancur,sedih,hampa,nangiss
Jelas,itu yang kurasakan pada saat ini
Namun semuanya telah sirna
Aku harus merelakan nya semua
Walau berat di hati ku rasa
Biarlah semua berlalu dan menjadi debu"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.