Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"LELAH DALAM DIAM
Buana yang diduduki sedang bersedih.
Kelam malam dan sepi pagi menjadi hal yang biasa sampai hari ini.
Wabah semakin menjadi, risak yang menyesak, juga alam yang menjadi semakin buram.
Tidak cukup bagaimana gelak tawa yang dicipta, bagaimana akhirnya kami hanya terkurung dan murung.
Ruang hampa yang kami tempati, seolah sekat ini memang harus erat.
Berlumur pilu saat berharap dapat terus berpijak.
Rindu membanjiri bagi mereka yang haus akan temu.
Semakin hari, maka semakin sedikit pilihan yang diberi.
Melangkah keluar menjadi alasan mengapa kami selalu tertular.
Teriakan jiwa kami melengking hingga terdengar sampai ke Galaksi lain, suara hati yang selalu ingin diutarakan dan sampai hari ini kami mengatakannya.
“Kami lelah dalam diam”"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.